Beranda » Contoh » 8 Contoh Investasi Halal untuk Pemula

8 Contoh Investasi Halal untuk Pemula

Ada banyak contoh investasi halal yang diperbolehkan dalam ajaran agama Islam. Tapi sebelum kita bahas jenis-jenisnya, ada baiknya memahami pengertian investasi menurut Islam. Hal ini supaya Kamu memiliki referensi sebelum menilai sebuah investasi. Investasi dalam perspektif Islam tidak sama dengan investasi yang ditetapkan pada umumnya.

Investasi mengharuskan seorang pemodal dan penerima modal untuk menerapkan sistem bagi hasil dan bagi rugi. Artinya, kalau investasi untung, maka harus dibagi sesuai kesepakatan. Sebaliknya, kalau rugi, maka kerugian juga harus dibagi sesuai kesepakatan.

Hal ini berbeda dengan investasi konvensional, dimana pihak peminjam, tidak mau tahu. Apakah investasi itu untung atau rugi, yang penting dia mendapatkan bunga sekian persen setiap waktu yang ditentukan.

Contoh Investasi Halal menurut Islam

Salah satu prinsip yang tidak terlepaskan dari investasi halal adalah investasi yang berprinsip pada hukum Islam atau syariah. Saat ini sudah banyak pula konsep investasi yang menawarkan dan menerapkan prinsip syariah yang bisa sobat sibakua pilih.

Salah satu syaratnya adalah cleansing, yaitu dimana profit dari investasi disaring kembali oleh perusahaan investasi syariah. Hal ini bertujuan agar keuntungan yang diperoleh adalah benar-benar profit yang diperbolehkan dalam syariah.

Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas secara lengkap mengenai investasi dalam perspektif Islam, dan juga apa saja contoh investasi halal yang sebaiknya kamu ketahui. Simak contohnya dibawah ini :

Baca juga : Contoh Investasi yang Haram

Jual Beli Tanah

Investasi Tanah menjadi salah satu dari contoh investasi yang diperbolehkan dalam Islam. Investasi jenis ini dilakukan dengan cara melakukan jual beli tanah atau menyewakan tanah untuk digarap orang lain dengan sistem bagi hasil.

Jika dibandingkan dengan investasi lainnya, investasi tanah dapat memberikan keuntungan besar, baik itu dengan sistem jual beli atau menyewakannya.

Hal ini karena di zaman Rasullullah sendiri, ada banyak praktek penyewaan kebun dan ladang kurma. Sedangkan untuk jual beli tanah, sebagian besar ulama menyatakan bahwa jenis investasi ini diperbolehkan dalam Islam

Tapi selama memenuhi beberapa persyaratan seperti jelas kepemilikannya, batasnya, bukan tanah wakaf, dan tanah diolah dengan cara yang diperbolehkan.

Bidang Properti

Dalam Islam, menyewakan bangunan baik untuk kontrakan, kantor, ruko, kos kosan dan sebagainya hukumnya adalah boleh. Mengingat dalam investasi properti, sang pemilik sudah mengeluarkan biaya besar dan juga jasa untuk memasarkan bangunan tersebut.

Jadi untuk sobat sibakua yang ingin mencoba investasi yang satu ini, tidak perlu ragu mengenai hukumnya. Karena jenis investasi properti menjadi incaran banyak orang, terutama di kota besar yang sudah minim lahan untuk bangunan, khususnya perkantoran dan tempat tinggal.

Emas dan Logam Mulia

Contoh Investasi Halal menurut Islam
contoh investasi halal

Investasi emas serta logam mulia lainnya juga menjadi bentuk investasi yang digemari oleh masyarakat. Sejak zaman Rasullullah, ada banyak sahabat yang berinvestasi dalam bentuk emas dan perak. Tapi ada syarat supaya emas bisa halal dalam perspektif islam, yaitu membeli dengan cara tunai dan langsung (secara fisik, bukan online).

Alasan yang menjadikan jenis investasi ini cukup aman adalah harga emas yang nilainya selalu naik setiap tahunnya. Sebenarnya nilai emas tidaklah naik, hanya saja emas dijadikan sebagai alat zero inflation, dimana nilainya akan tetap sama dari waktu ke waktu.

Untuk memulai investasi ini, Kamu mulai dengan membeli emas ANTAM atau UBS, perhiasan emas, dan lain sebagainya. Saat ini juga ada program tabungan emas syariah dari Pegadaian yang memungkinkan investor membeli emas dengan jumlah tertentu dengan cara menabung.

Jenis investasi ini sebenarnya diperuntukkan demi jangka panjang, disarankan bagi Kamu untuk menyusun rencana terkait investasi emas. Hal ini karena pertambahan nilai emas baru dapat dirasakan dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Deposito Syariah

Jenis investasi syariah lainnya yang diperbolehkan dalam Islam adalah deposito syariah. Sebenarnya munculnya deposito syariah disebabkan karena banyaknya investasi deposito konvensional yang menerapkan sistem riba, spekulasi, dan sebagainya yang tentu dilarang dalam Islam. Oleh karena itulah muncul investasi deposito syariah yang biasanya diberikan oleh bank syariah, seperti BSI dan Bank Muamalat.

Pada investasi deposito syariah, sobat sibakua akan menyetorkan uang pada perbankan syariah. Nantinya mereka akan mengelola uang itu sebagai modal pada investasi lain yang diperbolehkan dalam Islam.

Kamu dapat memilih tempo deposito selama 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun, dan lain sebagainya. Setelah jatuh tempo, maka nasabah akan memperoleh keuntungan investasi dengan menerapkan sistem bagi hasil.

Investasi yang satu ini sangat cocok bagi kalian yang memiliki modal cukup banyak. Hal ini karena semakin banyak modal investasi yang diberikan pada pihak bank, maka akan semakin besar pula keuntungan bagi hasil yang diperoleh nasabah.

Reksadana Syariah

Reksadana adalah suatu produk yang diberikan oleh perusahaan yang mengumpulkan modal dari para nasabah atau investor yang nantinya modal tersebut dimasukkan dalam bentuk investasi lainnya seperti saham, obligasi, pasar uang dan lain sebagainya.

Reksadana syariah memberikan transparansi kepada kalian sebagai investor sehingga kita pun tahu untuk apa saja modal yang digunakan oleh manajemen investaso reksadana syariah tersebut. Dan segala bentuk pengelolaan modal digunakan pada hal yang tidak melanggar syariat.

Apabila ternyata selama perputaran bisnis terdapat hal yang kurang halal, maka akan ada proses cleansing oleh perusahaan tersebut. Adapun hasil dari proses cleansing akan disumbangkan untuk kegiatan amal.

Deposito Bagi Hasil

Investasi deposito bagi hasil artinya kamu menabung atau menginvestasikan sejumlah uang sebagai modal dengan nominal tertentu dan dapat diambil dalam jangka waktu tertentu. Untuk deposito bagi hasil, waktu pengambilan biasanya sekitar 5 sampai 10 tahun setelah kesepakatan.

Adapun prinsip yang digunakan dalam investasi deposito bagi hasil adalah prinsip mudharabah muthlaqoh. Nantinya bank syariah akan mengelola modal tersebut secara produktif dan tentunya menguntungkan nasabah. Untuk pembagian hasilnya akan disepakati terlebih dahulu oleh sobat kosngosan sebagai nasabah dan pihak bank di awal perjanjian.

Saham Syariah

Saham Syariah Menurut Dewan Syariah Nasional adalah kepemilikan terhadap sebuah perusahaan yang masuk dalam kriteria syariah dan bukan berupa saham istimewa. Contoh dari perusahaan investasi yang menerapkan saham syariah masuk dalam Indeks “Jakarta Islamic Index”.

Prinsip yang digunakan oleh saham syariah adalah semua risiko menjadi tanggung jawab kedua belah pihak dan keuntungan tidak dapat dicairkan selain menggunakan sistem bagi hasil baik saat mengalami keuntungan atau kerugian.

Obligasi Syariah

Seperti halnya obligasi pada umumnya, obligasi syariah juga berupa investasi syariah yang wujudnya sertifikat untuk mewakili aset tertentu yang sudah dikeluarkan oleh emiten. Namun obligasi syariah lebih memfokuskan untuk menghindari unsur yang ada masalah riba dan maysir-nya.

Adapun perbedaan antara obligasi syariah dan konvensional adalah dari segi pembagian imbal hasil atau return. Kalau syariah, berupa ujrah atau uang sewa tertentu dengan nilai persentase yang telah ditentukan.

Nilai persentase ini sesuai dengan prinsip syariah, sehingga tidak mengandung bunga atau unsur riba. Return yang dihasilkan oleh sukuk diberikan dengan cara rutin di satu periode tertentu, dan nilai pokok pinjamannya dibayar saat waktu jatuh tempo.

Kata Penutup

Terakhir penting buat sobat ketahui bahwasanya untuk menghindari unsur haram sebelum memulai berinvestasi, terdapat syarat yang harus kamu penuhi. Syarat itu adalah beberapa prinsip investasi yang digunakan dalam Islam sesuai dengan hukum dan syariat agama.

Semoga dengan beberapa contoh diatas, bisa menambah referensi dan pengetahuan mu sebelum memilih jenis portofolio dalam investasi. Jangan lupa share dan bookmart halaman ini ya!

Reza Harahap

Reza Harahap adalah owner SIBAKUA. Seorang Blogger, Youtuber dan Investor. Senang belajar bisnis keuangan. Website ini memberikan peluang usaha, ide bisnis, finansial, tutorial, pekerjaan dan contoh informasi yang berguna lainnya.

Share on: