Bagaimana cara menarik investor untuk menanamkan modalnya? Kesempatan emas akan terbuka lebar apabila para investor mau berinvestasi dan menjalin kerjasama ekonomi dengan kita.
Terlebih investor asing yang skala-nya sudah internasional, tentunya mereka berinvestasi dengan membawa dollar atau mata uang asing yang nilainya lebih besar daripada rupiah.
Investor adalah orang, sekelompok orang, atau lembaga yang melakukan penanaman modal yang selanjutnya dinamakan sebagai kegiatan investasi. Para investor meminjamkan uangnya dengan harapan memperoleh keuntungan atau imbal hasil
Oleh karena itu, kalau ada pertanyaan bagaimana cara menarik investor untuk menanamkan modalnya di negara indonesia? Maka jawabannya adalah dengan memperkenalkan potensi sumber daya yang dimiliki yang sesuai dengan tujuan mereka.
Cara Menarik Investor Kerjasama Ekonomi
Cara menarik investor untuk usaha itu sebenarnya gampang-gampang sulit. Karena ini membutuhkan sense of business, mencari apa yang dibutuhkan calon investor kita dan bagaimana menarik hati mereka.
Tapi secara umum, kalau kalian bisa mengikuti beberapa tips dari sibaƙua dibawah ini, kemungkinan besar kalian akan diterima sebagai mitra dan berpartner dengan investor kalian dan bisa mendapatkan konsumen potensial :
Desain Proposal Usaha
Untuk mengajukan investasi ke pihak investor, kamu wajib membuat proposal yang membuktikan bahwa kamu membutuhkan tambahan dana untuk mengembangkan usahamu.
Membuat proposal tentu saja harus menyajikan desain visual yang menarik untuk membuat mereka mudah tertarik. Pastikan desain-nya tidak menutupi informasi aslinya, sehingga proposal bisnis tersebut dapat disampaikan dengan baik.
Kami sarankan untuk menggunakan jasa desainer khusus supaya nanti desain dokumen ini menarik, tetap profesional, clean, tapi tetap tidak berlebihan.
Membuat Proposal yang Faktual
Walaupun target keuntungan yang tinggi adalah faktor utama dan menjadi daya tarik utama di mata investor, tapi tetap saja yang namanya kejujuran adalah hal yang paling utama
Membuat proposal usaha haruslah terlihat senatural mungkin, sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Jadi apa yang kamu berikan, seperti informasi keuntungan yang ditawarkan harus tetap terlihat normal.
Sebagai contoh, sobat sibakua ingin membangun usaha dari nol, maka jangan sampai berbohong dengan mengatakan bisnis yang dibangun sudah memiliki untung banyak.
Jangan karena ingin mendapatkan investor, kamu berbohong soal keadaan usaha mu. Kamu meninggalkan logika dan moral yang jika nanti kedapatan, maka akan berakhir dengan pidana. Para investor juga akan mem-blacklist dan mencoret nama mu dari networking mereka.
Memberikan Solusi yang Inovatif
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, faktor mendapatkan untungan yang tinggi memang bisa menarik calon investor, akan tetap solusi yang inovatif tetap jadi faktor utama
Kalau kamu punya produk dan pelayanan yang memainkan peran penting di tengah masyarakat, bisa menjawab permasalahan yang sedang terjadi, maka calon Investor tentu lebih suka dengan model bisnis yang seperti ini, dibanding usaha yang stagnan walau punya untung besar.
Kalau pun usaha mu berkutat pada bidang yang stagnan dan punya kompetitor banyak, maka sebagai pemilik perusahaan kamu harus buktikan tidak cepat puas dan mau berkembang dengan mencari inovasi baru dengan produk dan pelayanan yang semakin dinamis.
Kreatifitas, inovasi dan sesuatu yang solutif adalah unsur yang sangat penting supaya calon investor yakin bahwa usahamu tidak akan berhenti berkembang dan terus menghasilkan keuntungan di masa mendatang dalam jangka waktu panjang.
Memberikan Social dan Environment Impact
Para investor saat ini sudah sangat concern dengan isu sosial dan lingkungan. Jadi kalau kamu punya usaha yang tidak mengedepankan aspek sosial dan lingkungan, maka jangan harap melirik investor skala internasional
Social impact salah satunya adalah program corporate social responsibility (CSR). Selain itu, kamu juga harus bisa meyakinkan mereka untuk terus berkomitmen dalam penyerapan tenaga kerja lokal
Komitmen gaji pekerja, perlindungan pekerja bawah umur, kesetaraan gender, penggunaan teknologi ramah lingkungan, bahan bakar alternatif dan sebagainya.
Dengan menonjolkan hal tersebut, maka calon investormu akan bisa menilai bahwa kamu tidak hanya perusahaan yang profit oriented, tetapi juga berpotensi dalam pengembangan ekonomi masyarakat dan lingkungan.
Menyesuaikan Proposal dengan Kebutuhan Investor
Jangan membuat satu proposal bisnis untuk semua calon investor. Hal ini terlihat tidak profesional dan bisa saja mengalami kesalahan. Untuk membuat calon investor lebih tertarik, disarankan untuk membuat proposal custom yang memang ditujukan untuk mereka sendiri.
Sebagai contoh, kalau calon investor mu adalah perusahaan yang concren dengan Go Green, pastikan dalam proposal mu menekankan betapa pentingnya memiliki komitmen tinggi terhadap penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan, dan sebagainya.
Sesuaikan pula gaya bahasa, desain dan relevansi proposal dengan profil investor mu. Contohnya apabila Kamu memiliki usaha makanan frozen dari produk pertanian, maka kamu sebagai pemilik adalah lulusan sarjana Teknologi Industri Pertanian.
Jangan menggunakan kata atau kalimat teknis pertanian dalam proposal kalau investor mu tidak punya basic di bidang tersebut. Tapi kalau memang kalian sama sama adalah ahli industir pangan pertanian, maka penggunaan bahasa teknis tidak mengapa.
Mengajukan Proposal dengan Cara dan Waktu yang Tepat
Cara menarik investor lainnya adalah dengan mengajukan proposal bisnis sesuai timing dan cara yang tepat. Jangan sampai sobat ꜱibakua menunjukkan ketidaksabaran dan mengirimkan proposal pada malam hari atau di momen weekend.
Hal itu akan menunjukkan kalau kamu tidak profesional, terlalu terburu-buru dan tidak memiliki etika kesopanan. Sampaikan proposal mu melalui sistem pengiriman surat yang berlaku di perusahaan.
Atau kalau kamu sudah kenal lama dengan orang tersebut, bisa saja dengan langsung mengunjungi nya di kantor dan memberikan proposal secara langsung kepada orangnya.
Investor yang tertarik dengan proposal tersebut, selanjutnya biasanya akan meminta kamu untuk melakukan presentasi atau sekadar berbincang-bincang lebih lanjut perihal detail usahamu.
Nah sebelum pemanggilan ini terjadi, pastikan Kamu sudah mempersiapkan diri dengan skill dan materi presentasi yang baik, supaya tidak gugup dan blank nantinya
Ingat, proposal yang baik harus bisa disampaikan dengan cara baik, dan juga timing yang tepat, sehingga akan membuat investor tertarik pada bisnis yang kamu tawarkan.
Lakukan Follow Up
Follow up asal katanya berasal dari Bahasa Inggris yang artinya tindak lanjut. Dalam dunia bisnis, Follow up adalah kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti dari kegiatan sebelumnya
Follow up dalam menarik calon investor berarti dilakukan sebagai langkah strategis untuk menindaklanjuti kembali peluang calon investor untuk mau menanamkan modalnya kepada kita.
Tujuan dari follow up adalah untuk memancing respon dari calon investor kita, mengingatkan mereka terhadap proposal usaha yang sudah kita tawarkan sebelumnya.
Untuk memulai kegiatan follow up ini, sobat sibakua dapat bertanya mengenai tanggapan calon investro mengenai proposal atau juga penjelasan yang telah diberikan
Baca juga : Cara Membuat Executive Summary Perusahaan
Kata Penutup
Menarik investor baru adalah kegiatan yang menjadi sangat penting untuk pengembangan usaha kedepannya. Oleh karena itu, beberapa pembahasan dari sibakua diatas semoga bisa bermanfaat untuk kalian ya
Jangan lupa untuk klik tombol share dan bagikan url artikel ini ke linimasa sosial media kalian ya. Bookmart juga halaman ini untuk berkunjung kembali jika ada keperluan.