Apa saja kelebihan dan kekurangan p2p lending? Peer to peer lending adalah suatu layanan pinjam meminjam dana dengan konsep teknologi informasi yang menghubungkan secara langsung antara kreditur atau lender (pemberi pinjaman) dengan pihak debitur atau borrower (penerima pinjaman)
Saat ini, ada cukup banyak p2p lending terbaik yang sudah terdaftar di OJK. Cara kerja peer to peer lending yang dinilai lebih mudah dan simpel bisa memberikan kemudahan.
Seperti dimulai dari pengajuannya yang gampang, transaksi yang cepat, proses pembayarannya juga dapat dilakukan secara online.
Contoh p2p lending ada dua, yaitu untuk produktif dan konsumtif. Kali ini sibakua.com akan membahas keduanya supaya makin jelas.
P2P Lending Produktif
Pihak yang memanfaatkan jenis peer to peer lending ini adalah para pengusaha. Tujuannya untuk mengembangkan usaha, seperti ekspansi, membuka cabang baru, memulai divisi bisnis baru, dan sebagainya.
P2P Lending Konsumtif
Contoh yang kedua ditujukan untuk masyarakat untuk kebutuhan pribadi. Hal ini tergantung dari kebutuhan si debitur, misalnya untuk membeli perlengkapan fashion, kebutuhan rumah tangga, hingga memenuhi gaya hidup seperti membeli iPhone.
Kelebihan P2P Lending

Kita akan bahas apa saya keuntungan atau kelebihan yang kamu dapatkan ketika memutuskan untuk menggunakan sistem pinjaman ini untuk tabungan digital dan juga sumber modal mu, berikut beberapa diantaranya :
Bunga yang Menguntungkan bagi Kreditur
Dari segi bunga pinjaman, akan ada bunga harian dan berkisar 0,8 per harinya. Untuk pemberi pinjaman (kreditur) juga akan lebih untung karena bunga nya sistem harian dan lebih tinggi dari investasi ke instrumen lain
Bunga yang lebih fleksibel untuk si peminjam (debitur), dan juga tenor yang lebih panjang dibandingkan model peminjaman lainnya.
Peer to peer lending tidak hanya jadi tempat untuk meminjam dana bagi sobat sibakua, ini juga bisa menjadi aset investasi.
Dengan profitnya yang menggiurkan dan sistem yang jelas, tidak mengherankan untuk berinvestasi pada instrumen seperti ini sedang menjamur sekarang
Jangka Waktu Fleksibel
Biasanya untuk tenor atau jangka waktu tergantung dari kesepakatan antara kreditur dan debitur. Tapi biasanya ini lebih singkat.
Kamu bisa meminta untuk tenor yang lebih lama dengan jumlah cicilan yang lebih kecil. Hal ini tentu sangat menguntungkan, karena kalau jenis pinjaman lain sudah ditentukan langsung oleh pihak kreditur.
Proses Pemeriksaan Lebih Singkat
Untuk p2p lending konsumtif, biasanya jumlah pinjaman lebih kecil, dan tidak akan ada pemeriksaan menyeluruh, karena resiko gagal bayarnya lumayan kecil, karena memang ditujukan untuk kebutuhan pribadi atau gaya hidup.
Tapi untuk peer to peer lending produktif, dengan pinjaman lebih besar, membuat jenis ini memiliki resiko yang lebih ketat.
Dan biasanya dilakukan pemeriksaanya akan lebih rumit dan menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menekan resiko gagal bayar. Tidak semua orang bisa langsung di approve untuk jenis ini
Melalui Platform Online
Apa pun yang dilakukan kedua belah pihak, hanya memanfaatkan platform aplikasi berbasis online yang bisa saja dilakukan hanya dari dalam rumah dan kapan saja.
Tentu saja kalau dibandingkan berinvestasi di deposito bank misalnya, kamu harus pergi kantor cabang, menyetor uang dan membuat lebih repot. Berbeda hal nya dengan P2P lending yang sepenuhnya bisa dilakukan lewat smartphone.
Membantu Promosi Gratis
Jika sobat sibakua menggunakan P2P lending untuk mendapatkan pendanaan modal untuk usaha, maka secara tidak langsung, brand bisnis ini bisa diperkenalkan.
Apa yang sedang dirintis tersebut bisa ditampilkan oleh pihak marketplace atau pengelola P2P lending di aplikasi mereka. Dan ini membuat brand tersebut bisa dilihat oleh banyak orang dan menjadi sarana promosi gratis yang cukup efektif
Membantu UMKM Indonesia
Adanya sistem pendanaan peer to peer ini tidak hanya menguntungkan investor kelas kakap saja, akan tetapi juga bisa menguntungkan para pengusaha umkm.
Melalui pendanaan yang didapatkan oleh pengusaha, diharapkan bidang umkm di indonesia bisa berkembang dan memasarkan produknya lebih baik lagi, sehingga omset dan skala usaha nya menjadi semakin luas.
Kekurangan P2P Lending

Selain kelebihan dari yang sudah sibakua bahas diatas, maka ada beberapa kekurangan yang menjadikan model peminjaman ini harus kamu pikir ulang untuk berinvestasi didalamnya, atau buat kamu peminjam yang ingin mendapat pendanaan :
Resiko Gagal Bayar
Semua instrumen investasi tentu memiliki resiko yang harus dipahami. Semakin banyak modal yang dikeluarkan, tentu semakin besar resiko gagal bayar tersebut
Ada saja kemungkinan untuk bangkrut atau mengalami gagal bayar bagi pihak debitur. Nah jika pengelola bangkrut, otomatis uang lender tidak akan kembali. Dan kamu harus paham resiko ini
Bunga yang Tinggi bagi Debitur
Bunga pinjaman tinggi adalah keuntungan bagi kreditur dan kerugian bagi debitur. Dari sisi si peminjam dana, memang kemudahan mendapatkan dana bisa dikatakan sebagai kelebihan, tapi dilain sisi, kebanyakan bunga pinjaman yang ditawarkan oleh P2P Lending ini lebih besar
Resiko ditanggung kreditur
Salah satu kekurangan dari sistem seperti ini adalah, apabila si peminjam mengalami gagal bayar, dan menunggak tagihan atau bahkan tidak melanjutkan kredit berdasarkan ketentuan yang sudah disepakati bersama
Hal ini menjadi risiko hilangnya pinjaman, yang sepenuhnya ditanggung oleh pihak pengasih pinjaman. Untuk itu sebagai seorang lender, sobat sibakua harus membaca dengan teliti fact sheet setiap pihak yang mengajukan pinjaman.
Untuk menghindari gagal seperti ini, maka lakukan metode diversifikasi supaya modal bisa menyebar ke berbagai lini, jadi resiko bisa ditekan.
Tidak Bisa Ditarik Sewaktu waktu
Bagi kreditur, menginvestasikan uangnya kepada debitur atau si peminjam harus mematuhi jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Tidak seperti investasi di saham atau crypto, yang bisa sewaktu waktu ditarik jika memang butuh uang. Tapi ini tentu tidak masalah bagi kamu yang memang menggunakan “uang dingin” untuk berinvestasi.
Minimnya Informasi Pengelola
Sebagai salah satu model peminjaman yang sedang berkembang, P2P lending punya satu kelemahan dimana kita sebagai kreditur belum punya banyak informasi mengenai pengelola atau pihak ketiga.
Sobat sibakua harus bisa menganalisis calon borrower yang nantinya akan kalian danai menggunakan platform A misalnya. Tapi kedepannya, informasi rekam jejak pengelola tentu akan semakin lengkap dan bisa dipelajari oleh calon lender.
Tips Memilih P2P Lending
- memilih fintech yang sudah terdaftar di ojk (otoritas jasa keuangan)
- memilih platform yang mudah digunakan dengan berbagai fitur canggih
- mengenali tujuan utama melakukan pinjaman di fintech peer to peer lending
- ketahui dengan betul denda, bunga, dan hal yang terkait kebijakan perusahaan dipilih
- jangan tergoda dengan promo yang menjebak pada gaya hidup konsumtif
- menyusun portofolio peer to peer lending dengan lebih variatif, tidak fokus pada 1 saja
- jangan melakukan cash drag (tindakan mengambil profit investasi tanpa melakukan pemutaran dana kembali)
Baca juga : Bisnis yang Lagi Trend buat Anak Muda
Penutup
Perkembangan model P2P lending yang ada di Indonesia memang semakin pesat. Sebagai pemula juga sobat sibakua untuk bisa mengaksesnya dengan cukup mempermudah.
Apalagi bagi kalian yang ingin mendapatkan pinjaman dana misalnya untuk para pelaku UMKM yang memang sedang butuh modal untuk mengembangkan bisnisnya.
Semoga beberapa review tentang p2p lending ini bisa bermanfaat, jangan lupa untuk bookmart blog ini dan share artikelnya, terimakasih!